Pengalaman Estetik beelandaskan Sikap Estetik
Sikap
Estetik
Saya melihat gambar lukisan sepasang kekasih
yang sedang menari dengan mesra. Mata saya begitu terpukau, sehingga saya tak
mampu beralih dari gambar itu. Pasangan itu sangat mesra, sampai-sampai mereka
tak menyadari meja mereka berantakan. Kemesraan mereka juga digambarkan dengan
topi pria yang jatuh, namun mereka tetap meneruskan dansanya. Perhatian saya
kemudian teralihkan oleh gambar seseorang yang sedang mengintip dibelakang.
Mata saya terpaku pada sosok kecil yang hampir tak terlihat itu. Seseorang itu
digambarkan seperti sebuah gambar tersembunyi, yang mungkin dalam sekilas orang
tidak tahu.
Mata saya tetap saja terpaku pada sosok
tersembunyi tersebut, kemudian hati saya mulai bergedup kencang. Tatapan sosok
tersembunyi itu seakan menceritakan ia mencintai sosok pria yang sedang berdansa
itu. Tapi entah karena suatu alasan apa, ia tak bisa bersama pria tersebut.
Lebih dari itu, tatapan mata sosok tersembunyi itulah yang paling menyentuh
batin saya. Sungguh tatapan yang mengisyaratkan perasaan terpendam, yang
membuat saya ingin menangis pada saat yang sama. Gambar lukisan itu sangat
menyentuh, pertama kali melihat gambar
lukisan itu di dalam sebuah drama. Drama itu mengisahkan seorang yang memilih
untuk sembunyi dari orang yang ia cintai, karena ia buruk rupa.
Kemudian saya merasa bahwa sosok tersembunyi
itu menggambarkan kisah perjalanan cinta saya. Dimana saya tidak pernah bisa
mengungkapkan perasaan pada orang yang saya sukai, karena berbagai alasan. Oleh
karena itu saat pertama kali melihat gambar lukisan Renoir ini saya merasa bahwa
saya berada dalam kisah yang dilukiskan. Sampai saat ini terkadang jika saya
melihat gambar lukisan ini, saya masih saja merasakan kesedihan yang sama
terlukiskan di lukisa tersebut.