Jumat, 30 Oktober 2015

Pengalaman Estetik berlandaskan Sikap Estetik

Pengalaman Estetik beelandaskan Sikap Estetik
Sikap Estetik
Saya melihat gambar lukisan sepasang kekasih yang sedang menari dengan mesra. Mata saya begitu terpukau, sehingga saya tak mampu beralih dari gambar itu. Pasangan itu sangat mesra, sampai-sampai mereka tak menyadari meja mereka berantakan. Kemesraan mereka juga digambarkan dengan topi pria yang jatuh, namun mereka tetap meneruskan dansanya. Perhatian saya kemudian teralihkan oleh gambar seseorang yang sedang mengintip dibelakang. Mata saya terpaku pada sosok kecil yang hampir tak terlihat itu. Seseorang itu digambarkan seperti sebuah gambar tersembunyi, yang mungkin dalam sekilas orang tidak tahu.
Mata saya tetap saja terpaku pada sosok tersembunyi tersebut, kemudian hati saya mulai bergedup kencang. Tatapan sosok tersembunyi itu seakan menceritakan ia mencintai sosok pria yang sedang berdansa itu. Tapi entah karena suatu alasan apa, ia tak bisa bersama pria tersebut. Lebih dari itu, tatapan mata sosok tersembunyi itulah yang paling menyentuh batin saya. Sungguh tatapan yang mengisyaratkan perasaan terpendam, yang membuat saya ingin menangis pada saat yang sama. Gambar lukisan itu sangat menyentuh,  pertama kali melihat gambar lukisan itu di dalam sebuah drama. Drama itu mengisahkan seorang yang memilih untuk sembunyi dari orang yang ia cintai, karena ia buruk rupa.

Kemudian saya merasa bahwa sosok tersembunyi itu menggambarkan kisah perjalanan cinta saya. Dimana saya tidak pernah bisa mengungkapkan perasaan pada orang yang saya sukai, karena berbagai alasan. Oleh karena itu saat pertama kali melihat gambar lukisan Renoir ini saya merasa bahwa saya berada dalam kisah yang dilukiskan. Sampai saat ini terkadang jika saya melihat gambar lukisan ini, saya masih saja merasakan kesedihan yang sama terlukiskan di lukisa tersebut. 

Sabtu, 08 Februari 2014

Cerita dari Kumpulan Nama



Di Desa Electron yang SUSUR, WASI’, dan WUNIk hiduplah Suku TASMI’ yang dirajai oleh Raja HAKIM dengan Ratu ZULFA.
Mereka menganut asas DWI CHANDRA yakni TUTUTan birrul walidain dan hanya MAMIkirkan keSHODIQan dalam hidup.
Suatu DINA, KHOSIM saudagar kaya dari kota berHANImun di Desa Electron yang BAGUS dan penuh peSONIA bersama istrinya yang so SUWIT dan REMPONG. Selama DELLApan hari setiap LAILy mereka makan PECE`l ULEP di kios BANG ALI karena saking wenak ARSAnya sampai nambah KHOMSAH piring. Tiap DITAnya bon, bayarnya pakai berLIANA.
ENGK’gak nyangka ternyata BUK NOP selaku UMInya sakit ATHI’ diterpa NESApa hingga berLINAng air mata, karANA harta warisan MBAH habis olehnya.
Tak lama kemudian hukum ALAN berkata, A’WAN hitam menyelimuti Desa Electron karena KADURhakaannya .
ARIELnya semua masyarakat kembali pada NUR SARIFA menuju ILAHIYAH.

By : 5uli

Contoh- contoh Poster

Nah kalau ini beberapa karyaku dalam bidang desain, semoga bisa menjadi inspirasi kalian ya .....

            
Contoh Poster Anti Narkoba                                  Contoh Poster Hidroponik
 
 




Syair-syair Cinta



Arahkan

Arahkan kemudimu tepat di hatimu
Engkau tak perlu kompas dan angin yang berhembus
Sebab temanmu kan merubahmu
Memperingatimu, jika kau tersesat tengoklah kami

Engkau sekarang tak ubahnya
Seperti merpati yang patah sayapmu

Maka engkau bukan mengenali diri
Kehilangan teman
Atau berada diambang saja

Engkau tak melihat kami, temanmu!
Engkau pacu kudamu yang lelah
Dan sekarang bersemangatlah
Karena kami kan membantumu
Tuk menyembuhkan kudamu
Agar kau kembali kejalan yang indah

Syair-syair Cinta



Mengapa ?

Takdir yang membawamu
Masuk dalam takdir cintaku
Meski kau menyuruhku tuk lupakanmu
Dan memaksaku menjauh darimu

Kau tak bisa menutupi
Rasa sakitmu begitu pula
Aku yang merintih
Merindukanmu ...

Mengapa takdir
Yang memaksaku mengenalmu
Dan kini takdir pula
Yang memaksaku tuk melupakanmu

Jika itu pintamu
Aku akan turuti
Jika itu tangismu
Maafkan aku yang tak mampu
Menghapus air matamu

Selamat jalan kasih
Lepakan aku seperti
Aku melupakanmu
Karna itu pintamu

Syair-syair Cinta



Kemudi

Tak dapat kulihat satupun bintang di langitku
Aku tak tahu? Apa Aku tersesat?
Di mana Aku saat ini?
Aku bahkan tak mengenal tempat ini

Bagaimana mungkin kugapai bintangku
Sedang langitpun tak kupunya
Bagaimana mungkin kulihat rembulan
Sedang kelam menyelimutinya

Aku tak mengenal temanku
Orang yang kusayangi
Bahkan jati diriku

Kemana kuarahkan kemudiku
Jika kompaspun tak kupunya
Anginpun tiada berhembus disini
Yang ada hanya badai dengki, gengsi, dan iri

Siapa? Siapa aku? Namaku?
Di mana Aku? Tempatku? Dan asalku?
Temanku? Dimana mereka?
Berikan arah, kemana kuarahkan kemudi ini?