Selasa, 07 Januari 2014

Lukisan Kaligrafi
berikut contoh lukisan kaligrafi karyaku
1) Acrilyc on Paper
Lafadz  : Tawakkaltu 'Alallah
Khot     : Kufi dan Farisy
Ukuran : A3
Aliran   : Fauvisme
Uraian  : Lukisan ini menggunakan warna hijau pada lafadz Allah untuk menggambarkan keagungan tuhan semesta alam. Corak dibelakangnya menggambarkan banyaknya problema, namun banyaknya problema itu kita akan selalu kembali pada-Nya.

2) Oil on Kanvas
Lafadz  : Khoirunnas Anfa'uhum Linnas
Khot     : Diwani
Ukuran : 60 X 40 cm
Aliran   : Surealisme
Uraian  : Lukisan Kaligrafi ini menggambarkan sebaik-baik orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Terlihat dari lekukan-lekukan yang menjorok ke dalam yang menggambarkan hasrat atau maksud tersembunyi. Warna putih yang menggambarkan setiap kebaikan yang selalu menang.

3) Acrilic on Paper
Lafadz  : Quu Anfusakum Wa Ahlikum Naara
Khot     : Tsulust
Ukuran : A3
Aliran   : Naturalisme
Uraian  : Lukisan Kaligrafi ini menyampaikan pesan tentang kewajiban kita untuk menjaga anggota keluarga kita dari bahaya api neraka. diwakili warna merah untuk api neraka serta retak-retak bebatuan yang menggambarkan siksa api neraka.

4) Oil on Kanvas
Lafadz  : Tawakkaltu Alallah
Khot     : Tsulust
Ukuran : 40 X 60
Aliran   : Naturalisme
Uraian  : Lukisan Kaligrafi ini menggambarkan tingkat keimanan seseorang yang tetap teguh mendirikan ibadah sholatnya, meskipun harus berjuang meraungi lautan menuju ke masjid.

5) Water Color on Paper
Lafadz  : Quu Anfusakum Wa Ahlikum Naara
Khot     : Farisy
Ukuran : A3
Aliran   : Surealisme
Uraian  : Lukisan Kaligrafi ini menyampaikan tentang kewajiban kita untuk menjaga anggota keluarga kita dari bahaya api neraka. Pesan ini diwakili dengan warna hijau yang menggambar "penjaga", dan warna merah yang menggambarkan "api neraka".



 Novel SEHARUM BUNGA PUSPA SEINDAH DIRIMU





Mengisahkan perjalanan cinta, cita, kekocakan dan kepolosan seorang gadis lugu diatas Bus Umum PUSPA INDAH. Menjadi juara adalah ambisinya, namun tak semudah membalikkan tangan. Ia harus mencari dulu jati dirinya yang sebenarnya. Ditahun pertamanya sekolah di kota mengantarkannya pada masalah yang bertubi dari masalah pondok, pertemanan kelas, tangis pertamanya di sekolah, sampai kisah cinta dan citanya. Di tahun pertama itu ia dipertemukan dengan seorang anak laki-laki yang cukup membuatnya terkesan. Berangan dapat mengenalnya meski sedikit mustahil, tak membuatnya lekas putus asa. Semuanya kembali pada takdir, takdir mempertemukan mereka berdua di saat senja bersinar indah.
            Sejak saat itulah kisah panjang dimulai, berkeinginan segera mewujudkan impiannya sebatas mengenal laki-laki itu ternyata terhalang oleh waktu dan kesempatan. Meski mereka satu sekolah namun waktu selalu memisahkan mereka. Hingga akhirnya si gadis mengenal laki-laki lain yang justru akan membawa kesedihan dikisah hidupnya. Melewati beberapa tikungan akhirnya si gadis lugu itu berhasil mengenal anak laki-laki itu. Namun baru mengenal beberapa hari, kini anak laki-laki itu harus meningggalkan sekolah karena ia sudah lulus dan akan masuk ke universitas.
            Perpisahan kini membentang, dan sudah saatnya untuk mewujudkan cita, cita menjadi seorang juara. Ditengah-tengah perjalanan penemuan jati dirinya sebagai seorang seniman, membawanya mengenal sosok baru yang mengajarkan banyak hal dari seni, cinta, cita, dan impian. Melewati itu semua ia baru sadar bahwa ada yang lebih berharga dibanding menunggu pada sesuatu yang tidak ada.
            Dari pada harus terlarut dalam sebuah penantian, kini ia telah selangkah didepan kemenangannya. Berkat bantuan sosok baru itu si gadis lugu berhasil menjadi juara dan akan mewakili untuk perlombaan yang lebih besar. Namun kini mereka telah berpisah, dan memaksa si gadis lugu untuk pergi ke Malang demi sebuah ilmu. Tapi dibalik itu semua ia tak bisa menutupi kerinduannya pada sosok laki-laki itu. Perjalanan pertamanya ke Malangpun dimulai, melewati ribuan rintangan dan kenangan.
            Tapi bukanlah bunga yang ada, hanya sakit hatilah yang berlalu. Kejadian yang tak pernah bayangkan sebelumnya, dan kini hanya membuatnya sakit hati. Melewati mimpi-mimpi ia putuskan untuk meninggalkan semua tentang cinta, dan hanya bermimpi tentang cita. Di tahun yang sama siapa yang menyangka si gadis lugu itu menjadi juara di perlombaan se jawa bali. Mengalami ribuan rintangan tuk mencapai sebuah kemenangan tak pernah ia lupakan.
            Tak disangka pula sekarang sudah saatnya memilih universitas kemana ia akan melanjutkan sekolahnya. Keputusannya untuk melanjutkan sekolah di ISI JOGJA memang benar. Ia memutuska untuk menjadi seorang seniman yang benar- benar seniman. Di tengah-tengah itu semua muncul permasalahan, sahabat gadis lugu itu ternyata mencintai laki-laki itu. Membuat si gadis lugu semakin bingaung di atas cita segitiga itu.
            Tahun- tahun baru bersama kisah baru, sekarang si gadis tlah menjadi mahasiswi. Keputusannya kuliah di Jogja tak lain juga untuk mengjauh dari laki-laki itu, dan menutupi kesedihannya tentang perasaan sahabatnya itu. Lama tak mendengar kabar sosok baru itu, tanpa disangka mereka bertemu lagi di Paris saat si gadis lugu mengikuti program Summar Camp di Sorbonne University. Dan karena pertemuan itulah si gadis lugu baru menyadari bahwa sosok baru jauh llebih mengenalnya terlalu dalam.
            Janji untuk saling bertemu di tahun berikutnyapun terucap, sosok baru itu telah memiliki kehidupan yang baik di Paris. Dan bukannya sebuah kebahagian yang ia dapat tapi sebuah pengorbanan untuk dua orang sahabat yang sangat ia sayangi. Dan kebahagiaan abadi yang ia rasakan bahkan di ujung nafas terakhirnya.