Jumat, 30 Oktober 2015

Pengalaman Estetik berlandaskan Sikap Estetik

Pengalaman Estetik beelandaskan Sikap Estetik
Sikap Estetik
Saya melihat gambar lukisan sepasang kekasih yang sedang menari dengan mesra. Mata saya begitu terpukau, sehingga saya tak mampu beralih dari gambar itu. Pasangan itu sangat mesra, sampai-sampai mereka tak menyadari meja mereka berantakan. Kemesraan mereka juga digambarkan dengan topi pria yang jatuh, namun mereka tetap meneruskan dansanya. Perhatian saya kemudian teralihkan oleh gambar seseorang yang sedang mengintip dibelakang. Mata saya terpaku pada sosok kecil yang hampir tak terlihat itu. Seseorang itu digambarkan seperti sebuah gambar tersembunyi, yang mungkin dalam sekilas orang tidak tahu.
Mata saya tetap saja terpaku pada sosok tersembunyi tersebut, kemudian hati saya mulai bergedup kencang. Tatapan sosok tersembunyi itu seakan menceritakan ia mencintai sosok pria yang sedang berdansa itu. Tapi entah karena suatu alasan apa, ia tak bisa bersama pria tersebut. Lebih dari itu, tatapan mata sosok tersembunyi itulah yang paling menyentuh batin saya. Sungguh tatapan yang mengisyaratkan perasaan terpendam, yang membuat saya ingin menangis pada saat yang sama. Gambar lukisan itu sangat menyentuh,  pertama kali melihat gambar lukisan itu di dalam sebuah drama. Drama itu mengisahkan seorang yang memilih untuk sembunyi dari orang yang ia cintai, karena ia buruk rupa.

Kemudian saya merasa bahwa sosok tersembunyi itu menggambarkan kisah perjalanan cinta saya. Dimana saya tidak pernah bisa mengungkapkan perasaan pada orang yang saya sukai, karena berbagai alasan. Oleh karena itu saat pertama kali melihat gambar lukisan Renoir ini saya merasa bahwa saya berada dalam kisah yang dilukiskan. Sampai saat ini terkadang jika saya melihat gambar lukisan ini, saya masih saja merasakan kesedihan yang sama terlukiskan di lukisa tersebut.